KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
KOMUNIKASI
VERBAL
Simbol
atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau
lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal
(Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol,
dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
contoh komunikasi verbal:
- Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang
- Mendengarkan radio
- Membaca buku, majalah dan novel,
- Menulis surat lamaran, surat perjanjian jual beli, brosur, dll.
- Berpidato dihadapan orang banyak
Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang
memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada
tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Ketiga fungsi itu adalah:
a.
Untuk mempelajari tentang dunia
sekeliling kita;
b. Untuk membina hubungan yang baik di
antara sesama manusia
c.
Untuk menciptaakan ikatan-ikatan
dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga
teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang
dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F.
Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan
(response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa
jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan
member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya
atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam
Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan
biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori
penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh
proses internal yang terjadi dalam dirinya.
2. Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata
adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang,
barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian,
atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada
hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata
dan pikiran orang. Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang
memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada
tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Ketiga fungsi itu adalah:
a.
Untuk mempelajari tentang dunia
sekeliling kita;
b. Untuk membina hubungan yang baik di
antara sesama manusia
c.
Untuk menciptaakan ikatan-ikatan
dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga
teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang
dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F.
Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan
(response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa
jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan
member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya
atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam
Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan
biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori
penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh
proses internal yang terjadi dalam dirinya.
2. Kata
Kata
merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau
keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.
Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara
kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
.
Ketika kita
berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang (verbal
atau nonverbal). Proses ini lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa
adalah alat penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan
bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara, bagaimana
mencocokkan kata dengan keadaan sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan
berbahasa yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi
nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah
nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di
luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan
komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis
komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang
kita lakukan sehari-hari.
Contoh komunikasi
nonverbal ialah menggunakan gerak
isyarat,bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta
cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Klasifikasi pesan nonverbal.
Jalaludin
Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:
- Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial
menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok
makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman,
minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan
penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan
penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah
komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah
mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan;
c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d.
Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan
sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
Pesan gestural
menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasi berbagai makna.
Pesan postural
berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan
adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap
individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan
kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada
diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di
depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat
bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila
postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
- Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
- Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
- Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa.
- Pesan sentuhan dan bau-bauan.
Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima
dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan
emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda,
dan tanpa perhatian.
Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah
berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah
mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Fungsi pesan nonverbal.
Mark L. Knapp
(dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan
dengan pesan verbal:
- Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
- Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
- Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
- Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
- Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Sementara
itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems,
menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:
a. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam
komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatamuka,
kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal.
Pada gilirannya orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat
petunjuk-petunjuk nonverbal.
b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan
noverbal ketimbang pesan verbal.
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang
relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang
dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang
sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud
dan makna pesan. Diatas telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi
repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih
efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat
tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi,
ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan
pikiran kita secara verbal.
f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling
tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan
dan emosi secara tidak langsung. Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu
kepada orang lain secara implisit (tersirat).
Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal
ada perbedaan antara kedua sistem
komunikasi. Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika perilaku verbal dan nonverbal
yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal. Ada sedikit
bukti bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada
komunikasi verbal, setelah semua, kita sering mengontrolnya cukup sadar.
Meskipun demikian, hal itu dianggap lebih dapat dipercaya. (Anderson, 1999)
(Kedua, tidak seperti komunikasi
verbal, komunikasi nonverbal adalah multi disalurkan. komunikasi verbal
biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang diterima
melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan,
didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi nonverbal
secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan
melihat pelukan sambil mendengar berbisik "I love you").
Akhirnya, komunikasi verbal adalah
diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal terus menerus. Simbol verbal mulai dan
berhenti, kami mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat yang
lain. Sebaliknya, komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita
berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita
bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita
berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai).
Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan
ini, bahwa antara komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama
untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.
Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-kawan, ada tiga perbedaan utama di antara
keduanya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of the message), tingkat
simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the act or
message), dan pemrosesan mekanisme (processing mechanism). Kita mencoba untuk
menguraikannya satu per satu.
Merupakan sebuah Website yang hanya memperkenalkan situs judi online yang terbesar di asia dan sudah teruji dengan kenyamanan dan keamanan yang sangat terjamin untuk anda semua dengan kualitas teknologi yang super canggih.
BalasHapusKunjungi website kami segera dan temukan situs yang bisa anda jadikan tempat bermain yang seperti anda inginkan. BANDARQ